Senin, 06 Mei 2013

Rest in Peace Rainbow

 

 Sebuah kalimat "istirahat dengan tenang" sering kita maknakan dengan kematian. Memang benar demikian. Judul diatas bukanlah sengaja aku ambil dari judul lagu PMR yang ada Jhony Iskandar-nya itu. Tapi ini sebuah realita yang terasa pahit bagiku dan sekeluarga kemarin siang. Mendadak (tapi bukan mendadak dangdut apalagi mendadak hip hop) aku mendapat kabar bahwa salah satu (benar 9) kucing kesayangan kami, Rainbow mati dengan cukup sadis. Ia terkena hantaman sepeda motor yang terjatuh saat ia menyeberang jalan (seandainya ada jembatan layang ataupun skycross maka ia bisa selamat).

Naas, malang ada di Jawa Timur, Untung ada di BRI...eh...malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Kabar itu menyontakkan kami sekeluarga. Rasanya waktu bisa diputar lagi kayak kepala yang diputar gara-gara melihat Andika Kangen Band kawin lagi, aku kepingin berubah jadi Super Man ataupun Ksatria Baja Hitam berkostum Pink biar imut. Jadi aku bisa menyelamatkan Rainbow.

Bagi kebanyakan orang yang tak punya piaraan (khususnya hewan kecuali bini piaraan atau tuyul piaraan), kehilangan seekor kucing kampung walaupun cuma ekornya aja bisa membuat duka yang mendalam di hati. 

Tapi, bagiku bukan ukuran fisik ataupun materi yang membuat rasa cinta dan kehilangan serta rindu itu, namun esensi dari sebuah ikatan. Ya ikatan, bukan ikatan tali di leher. Sebuah ikatan akan pasti kita jalani dengan siapapun dan kapanpun serta bagaimanapun. Rasa dan waktu yang kita habiskan bersama seseorang ataupun seekor itu, tentu akan membawa dampak yang mengejahwantah dalam kepribadian kita selama ini.

Aku mulai belajar kehilangan justru dari hewan piaraan apalagi Rainbow ini baru seminggu melahirkan 4 ekor anak. Aku bisa membayangkan bagaimana seorang bayi ditinggalkan oleh ibunya untuk selama-lamanya. Sungguh memilukan, bukan hanya air mata aja yang bisa keluar melihat fenomena ini, namun ingus pun tak mau ketinggalan ikut-ikutan keluar (kalo udah begini, segeralah ambil tisu merek Paseo).

Sudah 4 kali aku kehilangan kucing karena kematian. Semuanya memilukan. Akan terkenang masa-masa suka-duka bersama. Ini baru hewan, apalagi seorang manusia. Jadi, marilah belajar menjaga ikatan yang sudah ada, jika perlu kencangkan ikatan tersebut. Janganlah menyia-yiakan waktu bersama, kita tak tahu 5 menit ke depan apa yang terjadi. Setahuku 5 menit kedepan "Ines Cinthya menunggu pacarnya di depan rumah".



Tidak ada komentar:

Posting Komentar